AIR SALEK– Usia pernikahan adalah usia yang rentang terjerumus dalam perbuatan maksiat dan salah dalam mengambil keputusan. Sebagai upaya memberikan pemahaman dan pengetahuan seputar problematika usia pernikahan, PC LDII Kec. Air Salek menggelar acara keakraban Muda-mudi usia mandiri (Kemudi) yang diikuti oleh 4 PAC yaitu PAC desa Air Salek, PAC Air Kumbang, Telang, dan PAC Muara Sugihan, Selasa (25/05/2021).
Memasuki usia pernikahan adalah tahap dimana generasi muda pada fase mencari pasangan hidup , hal ini menjadi perhatian serius dari PC LDII Air Salek agar generasi muda yang memasuki usia pernikahan dapat membentengi diri dari perbuatan maksiat dan membentuk pondasi yang kuat untuk membangun kehidupan rumah tangga yang islami dan harmonis.
Choiri Huda Nasrullah (22) Selaku Ketua Pelaksana mengatakan bahwa tujuan dari adanya pengajian keakraban ini agar terjalin ukhuwah Islamiyah yang lebih akrab antara Muda-mudi PAC dan PC setiap desa, terkhusus usia mandiri (kelas 2 SMA sampai usia menikah) harapannya antara mereka dapat menjalin komunikasi yang baik nantinya.
Acara ini merupakan agenda perdana yang diselenggarakan PC LDII Air Salek. Meskipun dalam masa Pandemi dapat dilaksanakan secara luring dengan tetap menjalankan protokol kesehatan seperti memakai masker, mengecek suhu badan peserta, dan menggunakan handsanitizer yang diarahkan oleh panitia pelaksana.
Dalam Nasihatnya Ustadz Amrullah Alhasani menyampaikan bagaimana generasi muda dalam menghadapi usia pernikahan agar lebih bijak dan mampu membentengi diri dengan keimanan agar terhindar dari perbuatan maksiat.
“Agar dipahami betul bahwa walaupun merasa sangat suka dan sangat cinta tetapi tetaplah melalui istikharah. Jika memang belum siap menikah maka jagalah kefahaman, tertibkan mengajinya dan jagalah ketertarikan pada lawan jenis. Karena senang pada lawan jenis itu pasti, oleh sebab itu generasi muda perlu mempersiapkan diri agar siap dalam mengarungi biduk rumah tangga.” Ujarnya.
Ustad Amrulloh juga menyampaikan bahwa sebagai orang beriman tentunya harus percaya dan yakin dengan ketentuan Allah, maka dalam usaha mencari pendamping hidup juga harus diikuti dengan doa, terutama dengan shalat istikharah.
“Manusia hanya menjalani proses dengan berusaha maksimal namun ketentuan ada pada Allah yang maha kuasa, walaupun selama ini menginginkan calon pasangan yang terbaik, ternyata jika yang melamar itu beda tidak seperti yang diinginkan, maka tetaplah husnudzonbillah dan coba untuk melaksanakan shalat istikharah. Karena kebarokahan dan keindahan itu hanya Alloh yang tahu dan hanya Alloh yang bisa menentukan kebarokahan kedepannya. Oleh karena itu ketika seseorang telah dilamar, maka istikharah, berdoa, dan memintalah restu orang tua. Dan ketika kalian sudah ingin atau siap untuk menikah maka supaya tertibkanlah solat hajat minimal satu kali sehari semalam, dan memintalah dengan sungguh-sungguh. Karena yang terpenting adalah untuk terhindar dari perbuatan maksiat, oleh sebab itu keimanan harus kuat, jangan mengikuti hawa nafsu dan juga harus mengerti mana yang tidak baik jangan diikuti. Harus berusaha berdoa dan berusaha untuk menghindarinya” tutupnya.
Salah satu peserta, Ayu Ningsih (16) mengatakan sangat senang dengan acara pengajian kekraban ini karena seru dan menyenangkan, menurutnya acara ini sangat bermanfaat karena dapat mengenal satu sama lain, dari adanya sesi nasihat juga mendapatkan banyak sekali ilmu mengenai usia mandiri itu sendiri.
“Mendapatkan pemahaman pentingnya menikah, kesiapan dalam menikah, dalam menjalani rumah tangga, kemudian dari nasihat pemateri dapat menjadi bekal untuk memperbaiki diri, salah satunya menjadi muda-mudi dan generasi yang baik” ujarnya.(Fadhilah/Lines Sumsel)